Tentang Kau dan Hujan 1
By: Rohmah
Cipzz
Pagi yang mendung...
Tak lama kemudian air
rintik-rintik turun dari langit. Cuaca yang redup tak mengubah perasaan cewek
yang kini tengah semangat siap-siap untuk kuliah. Dia tengah memeriksa tas nya
apakah ada yang ketinggalan.
Dalam benaknya tidak terpikir untuk
bolos kuliah walaupun mendung dan rintik-rintik diluar sangat mendukung untuk
ambruk ke kasur, justru kalo cuaca adem kayak pagi inilah harus dimanfaat kan
dengan banyak aktifitas. Toh hujannya juga gak deres-deres amat.
Setelah semuanya
siap, si cewek beranjak keluar kamar sambil menyandang tas ransel nya dan
mengunci pintu dari luar..
Gak lupa dia baca basmalah ketika hendak
meninggalkan kos nya.
“sharena..!” tiba-tiba ada yang
memanggil cewek yang tengah berjalan menuju kampus dengan semangat. ia segera
menoleh ke belakang.
“arin..” balas sharena dan menunggu arin
menyamai langkahnya.
“eh, hari ini gak ada PR ato responsi
kan?” tanya arin ama sharena.
“yups, gak ada kog..” jawab sharena
kepada arin temen sekelasnya itu.
Pas udah mau masuk gerbang sekolah, gak
di duga ada yang manggil mereka dari belakang. Suara cowok! Dan sharena sangat
gak asing ama suara itu.
“hai sharena sayang... hai arin,,” sapa
cowok itu agak nyebelin. Sharena hanya mendesah dalam hati dan segera berlalu
pergi tanpa menjawab sapaan yang ia anggap aneh itu.
“sharena tunggu....” kata cowok itu
heboh sambil mengikuti langkah sharena yang cepat. Arin bingung dibuatnya.
Tingkah mereka berdua
emang selalu buat orang bingung. Yang satu selalu ngejar-ngejar, yang satu
selalu cuek dan anti dikejar. Hasilnya mereka jadi sering di ledekin sebagai
jodoh. Dan bisa di katakan cinlok. Padahal sharena sama sekali gak punya impian
seperti itu.
“ren, sekali-kali ditanggapi napa sih si
tito, dari pada kamu dikejar-kejar mulu?” kata arin ma sharena ketika mereka
udah masuk kelas.
“aduuuh... aku males cinlok rin, lagian
si tito tuh super duper aneh tau gak. Liat deh tingkahnya, bisa-bisa aku
pingsan ditempat kalo nanggapin tingkahnya.” Jawab sharena cuek.
“jangan gitu,, ntar naksir beneran baru
tau rasa lho...”
“cius miapah??”
“yeeeee.... dikasih tau juga” jawab arin
gemas. Gak lama dosen MSDM mereka datang.
Seperti biasa, para mahasiswa udah mulai
ngantuk kalo kul udah berjalan hampir satu jam, tapi sharena gak begitu ngantuk
karena dia udah membiasakan tidur cukup dan sarapan pagi. jadi ia selalu
semangat kuliah. Pas lagi asik konsentrasi dengerin dosen ngomong, tiba-tiba
ada yang melemparinya kertas yang dilipat kecil. Ia membuka lipatan kertas
itu..
I
love u... sharena my darling..
Tito..
:D
OMG! Norak kali nih orang... sharena
memutuskan untuk gak peduli dan kembali berkonsentrasi ama materi yang
diberikan dosen.
Sharena melihat kearah jendela, sekarang
gak hanya rintik-rintik tapi udah hujan deras. Sharena teringat sesuatu...
Dulu waktu SMP ia
kehilangan sahabat terbaiknya.. dito namanya. waktu itu lagi hujan deras, ia
menunggui di rumah sakit bersama orang tua dito. dito mengalami kelainan katup
jantung dari lahir. Hari itu adalah hari terakhir sharena ketemu dito. Sahabat
sekaligus cinta pertama nya yang selalu menemaninya telah hilang dari hidupnya.
Hujan deras selalu mengingatkannya pada
dito, tapi sharena malah tiba-tiba inget tito yang duduk nya jeda satu kursi di
belakangnya. Ia sadar kalo tito emang hampir sama ama dito sahabatnya. Mereka
sama-sama punya kebiasaan bertingkah aneh, sering norak, kalo ketemu dito
selalu nyapa duluan dengan gaya heboh plus kepo nya. Begitupun juga dengan
tito.
Gak
tau kenapa sharena jadi pengen melihat tito ke belakang. Tito ternyata tengah
menatapnya dengan senyuman. Sharena agak heran dan dia segera memalingkan wajahnya
ke depan. Tak ingin air mata nya mengalir di kelas ini..
“rin, ke koperasi yuk, beli jajan” ajak
sharena ama arin
“oke, yuk!”
Melihat sharena dan arin siap-siap
keluar kelas, tito segera mengemasi buku nya ke dalam tas dan mengikuti sharena
dan arin. Cowok kurang kerjaan itu selalu punya jadwal khusus untuk mengamati,
memperhatikan plus mengganggu sharena.
Sharena lagi asik milih jajan di
koperasi. Tiba-tiba tito udah ada di belakang kepalanya. Kemudian tito
membisikan kata i love you di dekat telinga. Sharena yang udah ngrasa betapa
kepo nya cowok ini mencoba untuk gak
peduli ama orang aneh dibelakangnya dan tetep konsen ama jajan yang mau dipilihnya. Melihat sharena yang gak
bereaksi tito malah senyum-senyum sendiri. lalu ia ikut-ikutan beli jajan yang
sama persis ama sharena. Melihat itu, sharena hanya bisa mendesah dalam hati
lagi. mencoba maklum tapi kog susah amat ya?.. >.<
“rin, duduk disitu yuk!” ajak sharena ke
arin wat makan jajan sambil duduk di kursi yang disediakan di depan koperasi.
Lagi-lagi tito mengikuti.
“tito, napa sih kamu gak kumpul ma
temen-temen mu yang cowok aja..” kata sharena protes ketika mereka udah pada
duduk. Tito yang duduk disebelahnya menjawab dengan santai dan tampang tanpa
dosa.
“ea kan aku mo pedekate ma kamu
honey...” kata tito dengan ekspresi yang kepo abiiss..
“iiiiihhhh... , kamu tuh kog bisa
senorak itu di ajari siapa sih?” tanya sharena ngasal.
“belajar sendiri sayang, itu atas dasar
cinta... ha ha ha..” jawabnya dengan ngakak yang... *aduuh sukses bikin ilfil*
Sharena dan arin agak
bengong.. ,jadi kalo orang lagi jatuh cinta tuh bisa bertingkah norak gitu? . .
eh tapi seinget sharena, tito tuh emang udah norak dari dulu waktu pertama
kuliah..
Malemnya...
Sharena lagi sibuk nulis diary.. setelah
baca-baca materi makul besok, ia selalu menyempatkan diri untuk curhat ama buku
harian pink nya. Ia crita semua nya tentang hari ini. gak lupa dia menceritakan
tentang temen sekelasnya yang kepo badai. Ya! Tito. Tito itu cowok terkepo
sekelas, teraneh, dan terkurang kerjaan seantero negeri ini. sukanya gangguin
orang. Penampilannya juga aneh. Kaos oblong warna biru muda, trus topinya warna
ijo, sepatunya warna merah, tas warna putih dengan motif warna biru merah
putih, dan ditambah jaket nya warna kuning. OMG! Cowok pake jaket kuning..
Lho lho..napa aku jadi mikirin
penampilannya tito? .. wah gak beres nih.. batin sharena sekaligus heran ama
dirinya sendiri. ia segera mengalihkan topik curhat ke diary nya.
Cerpen Tentang Kau
dan Hujan 1
“sharenaaaaa.....” waktu sharena lagi
asik jalan-jalan di tempat yang damai, sejuk, banyak pohon cemara dan
bunga-bunga, disertai dengan danau yang air nya bening. Ada yang memanggilnya
dari belakang yang tampaknya sambil berlari. Sharena menoleh..
Double what? ...
“tito? .. kog kamu ada disini siiihhh?”
“iya.. aku mengikuti kamu sayang...”
Wuek... perut sharena
langsung bermasalah denger jawaban nya tito.
“aduuuh... kamu bisa gak sih sehariiiii
aja gak muncul? Pergi sana, aku lagi gak pengen di ganggu..”
“cinta, jangan gitu donk... aku tulus
mengikuti kamu sampe sini..”
“dan jangan panggil aku sayang ato cinta
ato honey lagi. aku gak sukkkaaaaaaaaaa” jawab sharena sambil teriak. Tito
malah senyum-senyum melihatnya. Sharena syok dan memutuskan untuk berlari
menjauhi tito. Gak peduli nih tempat
bagus nya minta ampun, kalo ada tito apa asiknya?
Tito juga ikutan berlari, mereka malah
kejar-kejaran kayak di film-film india. Trus terdengar lagu Kuch Kuch Hota Hai.
Mereka berlari-larian sesuai dengan alunan lagu. Waktu tito berhasil menangkap
tangan sharena, sharena makin syok dan berteriak histeris..
Kriiiiiiingggggggg.......
Sharena membuka mata masih sambil
teriak.. ia segera bangun dan memperhatikan sekelilingnya...
Untung Cuma mimpi...
Ia mematikan jam
wekernya. Jam 5 pagi. ia segera beranjak untuk mengambil air wudlu.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar