Selasa, 11 September 2012

cerita remaja "siapa yang mau ngerti 7"


Siapa yang mau ngerti? 7
Oleh: Aminatur Rohmah

        Setelah melalui beberapa proses, orangtua Ara resmi bercerai. Sesuai dengan keputusan mereka, sang ayah beneran mau pindah ke Jakarta, dan mama ke Malang di rumah kakek dan nenek dari mama.

        Ara sempet bingung menentukan pilihan. Dia merasa sepertinya tidak adil jika tinggal dengan salah satu orangtua nya. Biar pun Ara masih kecewa dengan mereka, tapi toh sampai kapan pun mereka tetap orangtua Ara. Jadi dia memutuskan untuk tidak memilih tinggal dengan salah satu dari keduanya.
        Beruntung, karena beberapa waktu lalu, tante adik dari mama nya yang tinggal di Jogja, menawarinya untuk tinggal di Jogja aja. Waktu ortunya sibuk mengurus perceraian, tante yang bernama Laras itu juga datang menjenguk keadaan Ara, mungkin juga sebagai ibu ia tau bagaimana perasaan Ara.
        Dengan tanpa banyak pertimbangan, akhirnya Ara memutuskan untuk ikut dengan tante nya. Dengan resiko dia harus berhenti kuliah di Semarang dan berpisah dengan Ari. Minggu ketiga di bulan Desember Ara akan berangkat ke Jogja.
       

Cerita remaja


        Minggu kedua bulan Desember, Ara berniat menemui Ari sebagai moment perpisahan. Suatu malam Ia nge-sms Ari.
        To: Ari
        Ri, bsk ktmu yuk.. u slse kul jm rp?
        From: Ari
        Ok J ,jm 3-an.. gmn?
        To: Ari
        Oke. Ktmu jm 3-an d tmn kb.
        From: Ari
        Siap...

........

        Rabu sore, mereka (Ara & Ari) jadi ketemu di Taman KB. Awalnya sempet mendung. Ketika Ara udah nyampe taman tiba-tiba gerimis mulai datang.
        Gak lama kemudian, Ari muncul dari samping tempat Ara duduk.
        “hoi.. , lama gak?” sapa Ari ketika udah sampe di sebelah Ara.
        “em.. lumayan , ..”
        “ada apa nih? Tiba-tiba ngajak ketemu. apa mau jawab pernyataanku kemarin-kemarin, hehe.?” tanya Ari.
        “em..  , .” Ara tampak ragu untuk memulai pembicaraan. “aku langsung aja ya . , .,” “sebenernya ortuku udah cerai. Setelah resmi cerai, papa mo pindah ke Jakarta, mama ke Malang. Aku bingung memilih ikut dengan siapa. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut tante ku aja ke Jogja. Itu berarti aku akan pindah kesana, aku gak tau sampe kapan. Minggu depan aku berangkat.” Ara berkata sendu. Hatinya perih mengatakan itu.
        “minggu depan? Tapi..”
        “aku minta maaf Ri..” Ara tidak bisa menahan air matanya. Segera Ia berlari meninggalkan Ari yang masih terpaku.



Cerita remaja


                Setelah ucapan perpisahannya dengan Ari, Ara segera pulang kerumah. Sepanjang perjalanan air mata serasa terus mengalir, kenapa sepertinya air mata tak pernah habis untuk orang yang kita sayangi?. Sekuat tenaga Ara menahan air matanya.
        Baru setelah sampai dirumah. Ia menumpahkan semuanya. menangis ia disitu.. dirumahnya. Yang masih cukup sepi. Tante Laras yang masih dirumah Ara, segera menghampiri ruang tamu karena mendengar isak tangis seseorang.
        “Ara... ada apa sayang??” “apa ada yang jahatin kamu? crita ke tante.. apa yang membuat kamu sampe nangis kayak gini” tanya tante nya khawatir.
Namun Ara masih belum berniat menjawab. Melihat itu, dibiarkannya Ara menangis sampai puas di pelukan tante.
        Baru setelah rada tenang. Akhirnya Ara crita kepada tante. Dia cerita semuanya. tentang siapa Ari, tentang tulusnya cowok itu, tentang perbedaan dan.. semuanya..
        “tante tau, pasti berat bagi kamu untuk pergi dari dia kan? Tapi jika itu emang yang terbaik untuk kalian berdua, jalanilah dengan rela sayang. Kelak, pasti akan ada titik terangnya. Percaya sama tante, setelah luka pasti datang suka.. kamu yang tabah ya?”
        “makasih tante.. ,” tampak Ara mengusap wajahnya yang berantakan karena airmata dengan tisu yang diberikan tante.

........

“mbak Ara,  sudah waktunya makan malam. Diruang makan udah di tunggu tante Laras..” kata mbak Ijah ama Ara yang masih merenung di kamarnya.
        “iya mbak. Bentar lagi..”
Mengetahui Ara tidak kunjung datang ke ruang makan. Tante Laras menghampiri kamar Ara.
        “Ara, . jangan melamun gitu ah. Gak baek. , ayo makan. Kamu gak boleh sakit karena telat makan.. ayo” tante menarik tangan Ara lembut. Ara pun mengikuti.
        “tante mau ingatkan, minggu depan kita berangkat ya?”
        “iya .. , trus ntar mbak Ijah gimana?”
        “mbak Ijah ikut kita kog. Kan rumahnya mbak Ijah di Jogja juga. Kalo kamu masih mau diurus mbak Ijah, ya nanti tante suruh Ijah tinggal dirumah. Gimana?”
        “em.. oke deh tante. Makasih ya?” senyum Ara kini mulai mengembang.


Cerpen remaja


        Akhirnya setelah menyelesaikan beberapa urusan kampus, perpisahan dengan temen2 selesai. Ara segera menyiapkan barang-barang untuk kepindahannya. Tiba-tiba dia jadi inget Ari.
        Ara memutuskan untuk gak menghubungi cowok itu lagi. jika hubungan itu diteruskan, maka akan membuat keduanya sakit. Jadi pikir Ara lebih baik mereka tidak usah berkomunikasi lagi. Entah sampai kapan, Ara tidak tau..
        Ara menjual hape lamanya, mengganti hape baru yang lebih sederhana dan mengganti simcard. Dia yakin akan keputusan ini. dia ingin melupakan Ari dan berharap Ari juga melupakannya. Dia tidak peduli jika Ari akan kecewa ato membencinya. Mungkin kejam tapi mungkin lebih baik begitu.
        Ara masih menyembunyikan perasaannya. Raganya pura-pura tidak mau peduli dengan cowok tulus itu, tapi dia tak dapat memungkiri bahwa hatinya masih perih meninggalkan Ari.

        Tepatnya hari Kamis di minggu ketiga bulan Desember, mereka bertiga (Ara, tante Laras, dan mbak Ijah) berangkat ke Jogja dengan menggunaka Bus. Dengan menempuh perjalanan sekitar empat jam-an akhirnya mereka sampai dirumah tante Laras yang lebih sederhana.
        “nah ini rumah tante Ra, rumah tante memang sederhana, moga kamu betah..”
        “rumah tante keliatannya nyaman kog .. , pasti aku betah. ,” Ara mencoba seceria mungkin.
        “mbak Ara bener, rumahnya bu Laras adem, enak. Di dalem kayaknya rame ya?”
        “iya, emang lagi pada kumpul, ada om Yuda ama tiga anak tante.”
        “wah rame juga ya. Asik, jadi nya aku gak bakal kesepian kalo dirumah” kata Ara riang.
        “tentunya.. , apalagi anak2 tante tuh pada banyak tingkah semua lho.” Jawab tante Laras sambil tertawa lebar.
        “haha.. aku juga banyak tingkah lho tan,..”
        “gak pa pa. , yang penting kamu bahagia disini.” “assalamualaikum” sapa tante Laras ketika udah sampe didepan pintu rumahnya.
        “waalaikumsalam” jawab seseorang bapak-bapak dan berjalan menghampiri mereka.”wah ini pasti Ara, udah gedhe sekarang ya. Manis lagi.hehehe” sapa om Yuda ramah.
        “hehe. Makasih om.”
        “pah, ini mbak Ijah, dia juga mama suruh tinggal disini buat nemenin Ara, dia udah lama mengabdi dirumah Ara”
        “oh ya ya.. . semoga kalian betah ya tinggal disini. Anggep aja rumah sendiri. , Ara boleh sampe kapan pun tinggal disini. Biar rumah tambah rame. Dan jangan sedih lagi ya?”
        “iya pasti om..”
        Setelah masuk ke kamar masing2, Ara segera merapikan barang2nya ke lemari. Dan juga meletakkan novel-novel koleksinya di buku belajar di kamar barunya. Kali ini suasana hatinya udah lebih senang. Mendengar kabar dari tantenya, Ortu Ara juga senang karena hari ini Ara tampak lebih ceria.
        Meskipun Ara berpisah dengan kedua orangtuanya, tapi setiap ada waktu luang, papa dan mama  pasti akan menelepon ato meng-sms Ara. Ara pun juga begitu.
        Kini ia mau bangkit dari segala keterpurukan di hari-hari sebelumnya. Di Jogja ini.. dia ingin membuka lembaran baru. Tentang cintanya, ia gak tau apakah akan memilih yang baru pula. Sejujurnya, dia masih sangat merasa bersalah tiba-tiba pamit kepada Ari dan memutuskan komunikasi. Tapi Ara bingung harus gimana jika mereka masih terus bersama.
Seandainya perbedaan itu gak ada.. pasti aku gak akan setega itu ama Ari.. tapi gak mungkin juga dalam hidup ini gak ada perbedaan..
        Kini, Ara berupaya melewati hari demi hari dengan semangat baru. Harapan baru.. . ia melanjutkan kuliahnya di Jogja. Namun itu bukan dengan biaya dari tante Laras. Mana mungkin Ara tega menyusahkan tante nya lagi. Ortunya masih tetap mempunyai kewajiban menyekolahkan Ara sampe lulus kuliah. Kali ini ia mengambil kuliah dibidang seni.

Baiklah Ara.. sekarang kamu punya kehidupan baru, keluarga baru, dan saatnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik..


Cerita remaja


        Sementara itu, seseorang yang sedang jauh disana. Dia, Ari bingung dengan keadaan ini. tiba-tiba wanita yang ia sayangi pergi dan sekarang tidak bisa dihubungi. Fb Ara tampaknya tidak pernah lagi di urus si pemilik. Dia tidak tau lagi harus gimana lagi untuk menemui cewek itu. beribu tanya tak terjawab berkecamuk dihatinya.
        Ari kecewa.. , namun dia tak sanggup membencinya...

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga

Tak ada kisah tentang cinta
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima
Sakit demi jalani cinta (cinta)

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga (sehingga) hidupku (hidupku) pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

Hanya kamu yang bisa (…)
Bisa membuatku rela (rela menjalani segalanya)
Rela menangis karenamu (ku rela ku rela …)

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti (cinta tak mungkin berhenti)
Tak mudah berganti jadi benci (tak mudah untuk berganti)
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Biar ku pergi sembuhkan hati



Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar